Monday, 16 November 2020

MAKALAH PEMANFAATAN BAHAN PENULISAN KARYA ILMIAH

 

MAKALAH 
PEMANFAATAN BAHAN PENULISAN KARYA ILMIAH



KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, terutama nikmat kesehatan, sehingga kita bisa menyelesaikan makalah  ini yang berjudul Pemanfaatan Bahan Karya Tulis Ilmiah dengan lancar tanpa hambatan apapun.

 

Makalah ini dibuat mengenai Pemanfaatan Bahan Karya Tulis Ilmiah. Makalah ini dibuat melalui beberapa bantuan literasi dari berbagai sumber media.

 

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang mendasar. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi makalah ini. Akhir kata, semoga isi makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pengembangan untuk karya ilmiah berikutnya.

 

                                                                                    Makassar, 15 November 2020

                                                                                   

 

 

                                                                                    Kelompok 5


 

Daftar Isi

I.          PENDAHULUAN

1.      Halaman Judul / Sampul ........................................................................... i

2.      Kata Pengantar ........................................................................................ ii

3.      Daftar Isi ................................................................................................. iii

II.       BAB I

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1.Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3.Tujuan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

2.1. Karya Ilmiah ........................................................................................... 3

2.2.Pemanfaatan bahan karya tulis ilmiah....................................................... 6

BAB III PENUTUP..................................................................................... 11

3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 11

3.2. Saran ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Membaca merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan banyak membaca, kita akan mempunyai banyak informasi, dan pengetahuan yang tidak kita dapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik memberikan pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin menghasilkan tulisan yang baik, kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis yang baik banyak membaca.

Untuk menunjang membaca perlu adanya pengembangan daya nalarnya, mahasiswa biasanya dilibatkan dalam praktik penulisan ilmiah, yang harus didukung dengan referensi yang memadai. Untuk hal ini, mereka wajib membaca bahan-bahan rujukan secara kritis. Para mahasiswa peserta dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya pemahaman tentang membaca kritis, kemudian dilibatkan dalam praktik membaca kritis tulisan atau artikel ilmiah, tulisan atau artikel popular dan buku ilmiah, serta bahan-bahan yang tersaji dalam internet. Produk dari praktik membaca kritis ini adalah rangkuman bahan yang dibaca dan komentar krisis mahasiswa terhadap gagasan dan konsep dalam bacaan terkait, kutipan-kutipan yang relevan.

Dalam penulisan sebuah karya tulis ilmiah kita tentu membutuhkan sumber-sumber yang dapat kita jadikan bahan dalam penulisan karya tulis kita. Dari  sumber ini lah kita dapat menggali informasi  sebanyak-banyaknya. Tanpa adanya sumber tersebut tentu kita tidak dapat memperoleh informasi.


 

1.2. Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan penulisan karya ilmiah?

2.      Bagaimana pemanfaatan bahan penulisan karya ilmiah?

1.3. Tujuan

1.      Mengetahui apa itu penulisan karya ilmiah

2.      Mengetahui pemanfaatan bahan penulisan karya ilmiah


 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.             Karya Ilmiah

1.      Pengertian karya ilmiah

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya

Menurut Eko Susilo, M., Karya Tulis yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya / keilmiahannya.

Secara umum, suatu karya  ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan dalam bentuk karangan atau tulisan ilmiah, dapat pula disampaikan secara lisan dalam bentuk pidato atau orasi ilmiah, dan dapat melalui suatu bentuk demonstrasi.

Karya ilmiah tertulis (karangan ilmiah) dapat berbentuk artikel lmiah populer (esai, opini), usulan penelitian, dan laporan penelitian. Dalam bentuk khusus yang bersifat akademik, karangan ilmiah dapat berupa makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, yang masing-masing digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3). Isi suatu karya ilmiah dapat berupa keterangan atau informasi yang bersifat faktual (mengemukakan fakta), hipotesis (dugaan-dugaan), konklusif (mengemukakan kesimpulan), dan implementatif (mengemukakan rekomendasi atau saran-saran serta solusi). Suatu karya ilmiah yang lebih komprehensif akan mengandung semua jenis keterangan atau informasi tersebut.


 

2.      Fungsi karya ilmiah

Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hakikat karya ilmiah adalah mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten. 

Menurut Dwiloka dan Riana (2005: 2-3), jika dihubungkan dengan hakekat ilmu, karya ilmiah mempunyai fungsi sebagai berikut:

1.    Penjelasan (Explanation) Karya ilmiah dapat menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, dan tidak pasti, menjadi sebaliknya.

2.    Ramalan (Prediction)Karya ilmiah dapat membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang.

3.    Kontrol (Control) Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan atau mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan.

3.      Jenis-Jenis karya ilmiah

1.      Artikel Ilmiah

Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisanya tentang suatu masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil pengembangan proyek.

2.      Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 59). Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan). Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.

3.      Kertas Kerja

Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.

4.      Paper

Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.

5.       Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana) untuk mencapai gelar sarjana(Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 62).. Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendaagt (teori) orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.

6.      Tesis

Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Dalam mencapai gelar magister(Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 63)..

7.      Disertasi

Disertasi --disebut juga "Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal(Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 63).

8.      Artikel Ilmiah Populer

Selain ketujuh jenis karya ilmiah, ada juga yang disebut artikel ilmiah populer, yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer (bahasa media/bahasa jurnalistik) untuk dimuat di media massa (suratkabar, majalah, tabloid). Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Artikel ilmiah ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik, tetapi untuk "dikomunikasikan" kepada publik melalui media massa. Artikel ilmiah populer bisa hasil penelitian ilmiah, namun disajikan dengan lebih ringkas dan lugas, bisa pula dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.

 

 

2.2. Pemanfaatan bahan karya tulis ilmiah

Dalam penulisan sebuah karya tulis ilmiah kita tentu membutuhkan sumber-sumber yang dapat kita jadikan bahan dalam penulisan karya tulis kita. Dari  sumber ini lah kita dapat menggali informasi  sebanyak-banyaknya. Tanpa adanya sumber tersebut tentu kita tidak dapat memperoleh informasi.

Lantas jika kita tidak memiliki informasi bagaimana kita dapat menulis? Berikut adalah macam-macam sumber yang dapat kita jadikan sebagai bahan penulisan karya tulis ilmiah: 

 

1.      Pengalaman

Pengalaman adalah pengetahuan yang diperoleh dari proses penggunaan indera.  Ini dapat berupa praktik dilapangan kerja. Setiap praktik dilapangan kerja tujuannya adalah untuk sadar dan peka terhadap lingkungan untuk kemudian menanggapinya secara wajar dan tepat. Penanggapan ini tergantung pada penilaian yang dilakukan dan tanggapan  tersebut akan berpengaruh pada ihwal yang dicermati (notice). Pada intinya, seseorang tidak akan bisa menanggapi sesuatu tanpa adanya aktiivitas pencermatan terlebih dahulu. 

2.      Studi Kepustakaan

Bahan-bahan penulisan sebuah karya ilmiah dapat diperoleh dengan kegiatan banyak membaca secara kritis membaca kritis ini adalah meliputi memilih dan memilah mana bacaan yang cocok dan sesuai dengan apa yang akan kita tulis, kemudian menimbang, mengomentari, megkritik, dan menyusun kembali apa yang kita dapat dari proses yang dilalui dalam karya tulis kita semenarik mungkin agar  dapat meyakinkan pembaca.

3.      Wawancara

Bahan penulisan karya ilmiah dapat  diperoleh dengan melakukan sesi wawancara.  Wawancara adalah menggali  informasi dengan menanyakan hal-hal yang kita butuhkan kepada orang yang berkompeten dibidangnya. Sebelum melakukan wawancara seseorang harus menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu, namun jika ditengah wawancara ternyata narasumber menjelaskan hal-hal yang menarik maka penannya dapat mengajukan pertanyaan baru diluar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Proses penggalian informasi dengan wawancara ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut antara lain

a.    Kualitas informasi dapat dipertanggung jawabkan

b.    Pertanyaan dapat dikembangkan seluas-luasnya

c.    Jawaban narasumber sesuai dengan yang diharapkan penanya

d.   Tidak terjadi salah pengertian

e.    Jawaban spontan apa adanya tanpa dilebih-lebihkan.

f.     Reabilitas tinggi

g.    Orisinalitas tinggi

Kekurangannya antara lain:

a.    Data terbatas

b.    Jika wilayah pembahasan terlalu luas maka akan memakan biaya dan waktu yanng banyak

c.    Data yang diperoleh bisa  jadi  berbeda-beda

d.   Dapat dipegaruhi  sentimen atau emosi

4.      Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui seluk beluk suatu objek, fenomena, atau peristiwa. Ini dilakukan dengan terjun langsung ke dalam dunia objek, fenomena, atau peristiwa tersebut. dalam proses observasi ini harus dilakukan dengan sadar dan terencana. Sadar maksudnya bersifat netral  tanpa memihak atau bersifat sentimen terhadap  suatu hal maupun objek  yang  diamati. Sedangkan terencana maksudnya adalah segala sesuatu yang  berkaitan  dengan observasi yang dilakukan harus sudah dipersiapkan sebelumnya. Yakni seperti mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal  tersebut atau dapat juga berupa perkiraan-perkiraan dari objek, fenomena, atau peristiwa yang diamati serta solusi yang akan diberikan.

5.      Deduksi Dari Suatu Teori

Deduksi dari suatu teori adalah pernyataan-pernyataan yang telah umum diketahui yang berasal dari suatu kesimpulan atau teori yang benar-benar sudah banyak diyakini kebenarannya dan dapat dipertanggunng jawabkan ke absahannya.

6.      Angket Atau kuesioner

Hal ini dilakukan dengan cara menuliskan bahan-bahan dan menyebarkannya kepada informan. Kemudian akan dijawab secara tertulis pula oleh informan. Dalam hal ini informan disebut dengan responden. Memperoleh informasi dengan angket atau kuesioner ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah kelebihan yang ada pada teknik angket atau kuesioner:

a.              Data yang diperoleh sangat banyak

b.              Wilayah pembahasan data sangat luas

c.              Tidak membutuhkan biaya banyak

d.             Waktu lebih singkat

e.              Isi, urutan kata, dan kalimat pertanyaan seragam

f.               Jawaban dapat terekam semua dan lengkap

Sedangkan kekurangannya antara lain:

a.               Kualitas data tidak dapat dipertanggung jawabkan

b.              Keaslian atau orisinilitas data tidak terjamin

c.               Ada kemungkinan pertanyaan yang tidak dijawab

d.              Jawaban informan tidak sesuai dengan harapan penanya

e.               Dapat terjadi kesalah  pahaman

f.               Hanya mendapat jawaban yang netral dan umum

g.              Informasi tidak berlaku untuk orang buta huruf

h.              Jawabann kurang spontan

7.      Kebijakan-Kebijakan

Informasi yang akan digunakan sebagai bahan penulisan karya ilmiah juga dapat kita dapatkan melalui  kebijakan-kebijakan. Maksudnya adalah ketentuan-ketentuan mengenai suatu hal yang telah resmi diberlakukan oleh pihak tertentu. Yang man ketentuan tersebut memberikan dampak pada pihak yang lainnya. Beberapa pihak ada yang setuju, ada yang tidak setuju, dan ada pula yang tidak mendapatkan pengaruh apapun. Contohna  seperti Undang-Undang Negara, peraturan-peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dapat dijadikan sebagai sumber bahan penulisan karya ilmiah.

8.      Laporan Penelitian

Sumber yang dapat  dijadikan bahan dalam penulisan karya ilmiah lainnnya adalah laporan penelitian. Namun laporan penelitian ini adalah laporan penelitian yang pernah dilakukan oleh orang lain dan bukan laporan pennelitian yang penulis lakukan sendiri. Penelitian itu  telah dibuktikan kebenaran dan keabsahannya melalui karya tulis ilmiah yang telah melalui proses panjang dalam penyusunannya. Dengan membaca karya ilmiah tersebut mmaka diharapkan penulis dapat memperoleh informasi-informasi yang dapat dijadikan sebagai sumber bahan penulisan karya ilmiah yang akan ia tulis.


 

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya (Dwiloka,2005:2). Karya ilmiah ini memiliki banyak jenis seperti: makalah, artikel ilmiah, artikel popular, skripsi, tesis, disertasi, paper, dan sebagainya. Hal tersebut bertujuan sebagai informasi kepada halayak umum dalam mengatasi suatu permasalahan.

3.2. Saran

 Karya ilmiah ini adalah sebuah karya tulis yang dimana seharusnya dapat di lakasanakan, dan diikuti oleh semua program pendidikan. Karena kita tahu, sebenarnya dengan menulis yang berawal dari membaca bisa meningkatkan pengertahuan secara luas.

No comments:

Post a Comment