MAKALAH
PEMANFAATAN BAHAN PENULISAN KARYA ILMIAH
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, terutama nikmat kesehatan, sehingga kita
bisa menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Pemanfaatan Bahan Karya Tulis Ilmiah dengan lancar tanpa hambatan apapun.
Makalah ini dibuat mengenai Pemanfaatan
Bahan Karya Tulis Ilmiah. Makalah ini dibuat melalui beberapa bantuan literasi
dari berbagai sumber media.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan yang mendasar. Oleh karena itu, kami
mengundang para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun bagi makalah ini. Akhir kata, semoga isi makalah ini dapat bermanfaat
dan dapat dijadikan sebagai pengembangan untuk karya ilmiah berikutnya.
Makassar,
15 November 2020
Kelompok
5
Daftar
Isi
I.
PENDAHULUAN
1. Halaman
Judul / Sampul ........................................................................... i
2. Kata
Pengantar ........................................................................................ ii
3. Daftar
Isi ................................................................................................. iii
II. BAB
I
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1.Latar
Belakang ......................................................................................... 1
1.2.Rumusan
Masalah .................................................................................... 2
1.3.Tujuan
...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1.
Karya Ilmiah ........................................................................................... 3
2.2.Pemanfaatan bahan karya tulis ilmiah....................................................... 6
BAB III PENUTUP..................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 11
3.2. Saran ..................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Membaca merupakan kegiatan
yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan banyak membaca, kita akan
mempunyai banyak informasi, dan pengetahuan yang tidak kita dapat dari
pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak mendapat
gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik memberikan
pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin menghasilkan
tulisan yang baik, kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis
yang baik banyak membaca.
Untuk menunjang membaca
perlu adanya pengembangan daya nalarnya, mahasiswa biasanya dilibatkan dalam
praktik penulisan ilmiah, yang harus didukung dengan referensi yang memadai.
Untuk hal ini, mereka wajib membaca bahan-bahan rujukan secara kritis. Para
mahasiswa peserta dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya
pemahaman tentang membaca kritis, kemudian dilibatkan dalam praktik membaca
kritis tulisan atau artikel ilmiah, tulisan atau artikel popular dan buku
ilmiah, serta bahan-bahan yang tersaji dalam internet. Produk dari praktik
membaca kritis ini adalah rangkuman bahan yang dibaca dan komentar krisis
mahasiswa terhadap gagasan dan konsep dalam bacaan terkait, kutipan-kutipan
yang relevan.
Dalam
penulisan sebuah karya tulis ilmiah kita tentu membutuhkan sumber-sumber yang
dapat kita jadikan bahan dalam penulisan karya tulis kita.
Dari sumber ini lah kita dapat menggali
informasi sebanyak-banyaknya. Tanpa adanya sumber tersebut tentu
kita tidak dapat memperoleh informasi.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan penulisan karya ilmiah?
2.
Bagaimana pemanfaatan bahan penulisan karya ilmiah?
1.3. Tujuan
1.
Mengetahui apa itu penulisan karya ilmiah
2.
Mengetahui pemanfaatan bahan penulisan karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Karya Ilmiah
1. Pengertian karya ilmiah
Karya ilmiah adalah
hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang
ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh
melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang
lain sebelumnya
Menurut Eko Susilo,
M., Karya Tulis yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan pada
observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya / keilmiahannya.
Secara umum, suatu
karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang dipandang
memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan dalam bentuk
karangan atau tulisan ilmiah, dapat pula disampaikan secara lisan dalam bentuk
pidato atau orasi ilmiah, dan dapat melalui suatu bentuk demonstrasi.
Karya ilmiah
tertulis (karangan ilmiah) dapat berbentuk artikel lmiah populer (esai, opini),
usulan penelitian, dan laporan penelitian. Dalam bentuk khusus yang bersifat
akademik, karangan ilmiah dapat berupa makalah, skripsi, tesis, dan disertasi,
yang masing-masing digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai
gelar sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3). Isi suatu karya ilmiah
dapat berupa keterangan atau informasi yang bersifat faktual (mengemukakan
fakta), hipotesis (dugaan-dugaan), konklusif (mengemukakan kesimpulan), dan
implementatif (mengemukakan rekomendasi atau saran-saran serta solusi). Suatu
karya ilmiah yang lebih komprehensif akan mengandung semua jenis keterangan
atau informasi tersebut.
2. Fungsi karya ilmiah
Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hakikat karya ilmiah adalah mengemukakan
kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Menurut Dwiloka dan Riana (2005: 2-3), jika dihubungkan
dengan hakekat ilmu, karya ilmiah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.
Penjelasan (Explanation) Karya ilmiah dapat
menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, dan tidak pasti, menjadi
sebaliknya.
2.
Ramalan (Prediction)Karya ilmiah dapat
membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa
mendatang.
3.
Kontrol (Control) Karya ilmiah dapat
berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan atau mengoreksi benar tidaknya suatu
pernyataan.
3. Jenis-Jenis karya ilmiah
1.
Artikel Ilmiah
Dalam istilah jurnalistik,
artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisanya tentang suatu
masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang
dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis
dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka
atau hasil pengembangan proyek.
2.
Makalah
Makalah adalah karya tulis
ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif (Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 59).
Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di kelas
(tugas perkuliahan). Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa
mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu
perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil
kegiatan perkuliahan lapangan.
3.
Kertas Kerja
Kertas kerja (work paper)
pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis lebih dalam
dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya
dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan
bisa diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
4.
Paper
Paper adalah sebutan khusus
untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan
pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3).
Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung panduan
yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.
5.
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis
ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana) untuk mencapai
gelar sarjana(Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 62).. Skripsi berisi tulisan
sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendaagt (teori)
orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta
empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau
percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan
baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu
aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
6.
Tesis
Tesis adalah karya tulis
ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca Sarjana) yang
sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Dalam mencapai gelar
magister(Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 63)..
7.
Disertasi
Disertasi --disebut juga
"Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk
menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih
(valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan
penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal(Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 63).
8.
Artikel Ilmiah Populer
Selain ketujuh jenis karya
ilmiah, ada juga yang disebut artikel ilmiah populer, yaitu artikel ilmiah yang
ditulis dengan gaya bahasa populer (bahasa media/bahasa jurnalistik) untuk
dimuat di media massa (suratkabar, majalah, tabloid). Berbeda dengan artikel
ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan
penulisan ilmiah. Artikel ilmiah ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi
publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik,
tetapi untuk "dikomunikasikan" kepada publik melalui media massa. Artikel
ilmiah populer bisa hasil penelitian ilmiah, namun disajikan dengan lebih
ringkas dan lugas, bisa pula dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau
induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
2.2. Pemanfaatan bahan karya tulis ilmiah
Dalam penulisan
sebuah karya tulis ilmiah kita tentu membutuhkan sumber-sumber yang dapat kita
jadikan bahan dalam penulisan karya tulis kita. Dari sumber ini lah kita dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya. Tanpa adanya sumber
tersebut tentu kita tidak dapat memperoleh informasi.
Lantas jika kita
tidak memiliki informasi bagaimana kita dapat menulis? Berikut adalah
macam-macam sumber yang dapat kita jadikan sebagai bahan penulisan karya tulis
ilmiah:
1.
Pengalaman
Pengalaman adalah
pengetahuan yang diperoleh dari proses penggunaan indera. Ini dapat berupa praktik dilapangan kerja.
Setiap praktik dilapangan kerja tujuannya adalah untuk sadar dan peka terhadap
lingkungan untuk kemudian menanggapinya secara wajar dan tepat. Penanggapan ini
tergantung pada penilaian yang dilakukan dan tanggapan tersebut akan berpengaruh pada ihwal yang
dicermati (notice). Pada intinya, seseorang tidak akan bisa menanggapi sesuatu
tanpa adanya aktiivitas pencermatan terlebih dahulu.
2.
Studi Kepustakaan
Bahan-bahan penulisan
sebuah karya ilmiah dapat diperoleh dengan kegiatan banyak membaca secara
kritis membaca kritis ini adalah meliputi memilih dan memilah mana bacaan yang
cocok dan sesuai dengan apa yang akan kita tulis, kemudian menimbang,
mengomentari, megkritik, dan menyusun kembali apa yang kita dapat dari proses
yang dilalui dalam karya tulis kita semenarik mungkin agar dapat meyakinkan pembaca.
3.
Wawancara
Bahan penulisan
karya ilmiah dapat diperoleh dengan
melakukan sesi wawancara. Wawancara
adalah menggali informasi dengan
menanyakan hal-hal yang kita butuhkan kepada orang yang berkompeten
dibidangnya. Sebelum melakukan wawancara seseorang harus menyiapkan pertanyaan
terlebih dahulu, namun jika ditengah wawancara ternyata narasumber menjelaskan
hal-hal yang menarik maka penannya dapat mengajukan pertanyaan baru diluar
pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Proses penggalian
informasi dengan wawancara ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
tersebut antara lain
a.
Kualitas informasi dapat dipertanggung jawabkan
b.
Pertanyaan dapat dikembangkan seluas-luasnya
c.
Jawaban narasumber sesuai dengan yang diharapkan penanya
d.
Tidak terjadi salah pengertian
e.
Jawaban spontan apa adanya tanpa dilebih-lebihkan.
f.
Reabilitas tinggi
g.
Orisinalitas tinggi
Kekurangannya
antara lain:
a.
Data terbatas
b.
Jika wilayah pembahasan terlalu luas maka akan memakan
biaya dan waktu yanng banyak
c.
Data yang diperoleh bisa
jadi berbeda-beda
d.
Dapat dipegaruhi
sentimen atau emosi
4.
Observasi
Observasi adalah
pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui seluk beluk suatu objek, fenomena,
atau peristiwa. Ini dilakukan dengan terjun langsung ke dalam dunia objek,
fenomena, atau peristiwa tersebut. dalam proses observasi ini harus dilakukan
dengan sadar dan terencana. Sadar maksudnya bersifat netral tanpa memihak atau bersifat sentimen
terhadap suatu hal maupun objek yang
diamati. Sedangkan terencana maksudnya adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan observasi yang dilakukan harus sudah dipersiapkan sebelumnya.
Yakni seperti mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
hal tersebut atau dapat juga berupa
perkiraan-perkiraan dari objek, fenomena, atau peristiwa yang diamati serta
solusi yang akan diberikan.
5.
Deduksi Dari Suatu Teori
Deduksi dari suatu teori adalah
pernyataan-pernyataan yang telah umum diketahui yang berasal dari suatu
kesimpulan atau teori yang benar-benar sudah banyak diyakini kebenarannya dan
dapat dipertanggunng jawabkan ke absahannya.
6.
Angket Atau kuesioner
Hal ini dilakukan dengan cara menuliskan
bahan-bahan dan menyebarkannya kepada informan. Kemudian akan dijawab secara
tertulis pula oleh informan. Dalam hal ini informan disebut dengan responden.
Memperoleh informasi dengan angket atau kuesioner ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Berikut adalah kelebihan yang ada pada teknik angket atau
kuesioner:
a.
Data yang diperoleh sangat banyak
b.
Wilayah pembahasan data sangat luas
c.
Tidak membutuhkan biaya banyak
d.
Waktu lebih singkat
e.
Isi, urutan kata, dan kalimat pertanyaan seragam
f.
Jawaban dapat terekam semua dan lengkap
Sedangkan kekurangannya antara lain:
a.
Kualitas data tidak dapat dipertanggung jawabkan
b.
Keaslian atau orisinilitas data tidak terjamin
c.
Ada kemungkinan pertanyaan yang tidak dijawab
d.
Jawaban informan tidak sesuai dengan harapan penanya
e.
Dapat terjadi kesalah
pahaman
f.
Hanya mendapat jawaban yang netral dan umum
g.
Informasi tidak berlaku untuk orang buta huruf
h.
Jawabann kurang spontan
7.
Kebijakan-Kebijakan
Informasi yang akan
digunakan sebagai bahan penulisan karya ilmiah juga dapat kita dapatkan
melalui kebijakan-kebijakan. Maksudnya
adalah ketentuan-ketentuan mengenai suatu hal yang telah resmi diberlakukan
oleh pihak tertentu. Yang man ketentuan tersebut memberikan dampak pada pihak
yang lainnya. Beberapa pihak ada yang setuju, ada yang tidak setuju, dan ada
pula yang tidak mendapatkan pengaruh apapun. Contohna seperti Undang-Undang Negara,
peraturan-peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dapat
dijadikan sebagai sumber bahan penulisan karya ilmiah.
8.
Laporan Penelitian
Sumber yang dapat dijadikan bahan dalam penulisan karya ilmiah
lainnnya adalah laporan penelitian. Namun laporan penelitian ini adalah laporan
penelitian yang pernah dilakukan oleh orang lain dan bukan laporan pennelitian
yang penulis lakukan sendiri. Penelitian itu
telah dibuktikan kebenaran dan keabsahannya melalui karya tulis ilmiah
yang telah melalui proses panjang dalam penyusunannya. Dengan membaca karya
ilmiah tersebut mmaka diharapkan penulis dapat memperoleh informasi-informasi
yang dapat dijadikan sebagai sumber bahan penulisan karya ilmiah yang akan ia
tulis.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Karya ilmiah adalah
hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang
ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh
melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang
lain sebelumnya (Dwiloka,2005:2). Karya ilmiah ini memiliki banyak jenis
seperti: makalah, artikel ilmiah, artikel popular, skripsi, tesis, disertasi,
paper, dan sebagainya. Hal tersebut bertujuan sebagai informasi kepada halayak
umum dalam mengatasi suatu permasalahan.
3.2. Saran
Karya
ilmiah ini adalah sebuah karya tulis yang dimana seharusnya dapat di
lakasanakan, dan diikuti oleh semua program pendidikan. Karena kita tahu,
sebenarnya dengan menulis yang berawal dari membaca bisa meningkatkan
pengertahuan secara luas.
No comments:
Post a Comment