Friday, 29 January 2021

Pengetian, Jenis-jenis, Unsur-unsur, Teknik, Manfaat SENI TEATER

SENI TEATER



1.     Pengertian Seni Teater

Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting para pemainnya. Kata teater diambil dari bahasa Yunani, theatron, yang artinya tempat atau gedung pertunjukan.

Istilah ‘teater’ dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara luas, pengertian seni teater adalah seluruh adegan akting dan peran yang dipertunjukan di atas panggung di depan banyak penonton. Contohnya ketopak, wayang, sintren, dagelan, akrobat.

Sedangkan secara sempit, pengertian seni teater adalah adegan tentang perjalanan hidup seseorang yang dibuat sedemikian rupa sehingga patut untuk dipertontonkan kepada khalayak umum di atas panggung pertunjukan dan didramakan sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

Berikut merupakan pengertian seni teater atau drama menurut para ahli:

·         Moulton : kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan.

·         Balthazar Vallhagen : kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan gerakan.

·         Ferdinand Brunetierre : sebuah kehendak yang dilakukan dengan aksi atau gerak.

·         Anne Civardi : kisah yang diceritakan lewat kata-kata dan gerakan.

·         Budianta : genre sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada.

·         Seni Handayani dan Wildan : bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yakni seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi dia, yaitu drama dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan.

2.     Fungsi Teater

1.Teater sebagai Sarana Upacara : Pada awal munculnya, teater juga hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada dewa Dyonesos dan upacara pesta untuk dewa Apolla. Teater sebagai sarana upacara tidak membutuhkan penonton, karena penontonnya adalah bagian dari peserta upacara itu sendiri.



2.Teater sebagai Media Ekspresi : Teater mempunyai fokus utama pada laku dan dialog. Dalam praktiknya, seniman teater akan menunjukan seninya dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan.



3.Teater sebagai Media Hiburan : Dalam fungsinya sebagai media hiburan, teater sudah dipersiapkan dengan maksimal sebelum pementasan dengan harapan agar penonton dapat terhibur.



4.Teater sebagai Media Pendidikan : Teater juga seni kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara sendiri melainkan diperlukan kerja tim. Melalui sebuah pertunjukan, manusia lebih mudah mengambil nilai baik buruk kehidupan dibandingkan hanya membaca cerita.

 

3. Unsur-unsur Seni Teater

1.Unsur Internal
Unsur internal adalah unsur yang menyangkut dengan keberlangsungan suatu pementasan teater, meliputi:

·         Naskah atau Skenario – adalah kisah dengan nama tokoh dan dialog yang akan dipentaskan. Naskah merupakan salah satu penunjang yang juga berhubngan dengan pentas, pemain, kostum dan sutradara.



·         Pemain – merupakan jantung dari pertunjukan teater. Permain mempunyai peran dalam menghasilkan unsur suara dan gerak. Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama (protagonis/antagonis), peran pembantu dan peran tambahan atau figuran.



·         Sutradara – Dalam sebuah pertunjukan, sutradara adalah unsur yang paling sentral karena sutradara adalah orang yang memimpin teknik pembuatan atau pementasan. Sutradara merupakan otak jalannya cerita untuk mengarahkan paa pemain, membedah naskah dan menciptakan ide-ide tentang pentas yang akan digunakan.



·         Pentas – merupakan penunjang pertunjukan yang menghadirkan nilai keindahan, didalamnya terdapat juga properti, tata lampu dan beberapa dekorasi lain yang berhubungan dengan pentas.

·         Properti – adalah sebuah perlengkapan dalam pementasan teater, seperti kursi, meja, hiasan ruangan, dekorasi dan lain sebagainya.



·         Penataan – adalah seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan pementasan teater, seperti tata rias, tata busana, tata lampu dan tata suara.

 

2.Unsur Eksternal

Unsur eksternal yaitu mengurus segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan. Yaitu staf produksi, karena staf produksilah yang melakukan segala perlengkapan yang menyangkut pemintasan.

Staf Produksi

Staf produksi menyangkut manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai segala bagian dibwahnya (Tjokroatmojo dkk ). Adapun tugas masing-masing:

Produser/ pimpinan produksi

a.       Mengurus produksi secara keseluruhan

b.      Menetapkan personal (petugas), angran biaya, program kerja fasilitas dan sebagainya.

  Derektor/ sutradara

a.       Pembawa naskah

b.      Koordinator pelaksanaan pementasan

c.       Menyiapkan aktor

Stage manager

a.       Pemimpin panggung

b.      Membantu sutradara

Desainer

Menyiapkan aspek-aspek visual:

a.       Setting (tempat, suasana)

b.      Property (perlengkapan pentas)

c.       Lighting (tata lampu)

d.      Costume (tata busana)

e.       Sound (pengeras suara)

 Crew

a.       Bagian pentas

b.      Bagian tata lampu

c.       Bagian perlengkapan

d.      Bagian tata suara musik

Sutradara

Seorang sutradara memilih naskah, memilih aktor, melatihnya, dan lain sebagainya.

Asisten sutradara (asdos)

Membantu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang sutradara

Bagian-bagian

a.       Bagian make up                : menghias aktor

b.      Bagian lighting                   : mengatur tata cahaya pentas

c.       Bagian property                : menyiapkan segala properti yang dibutuhkan

d.      Dan lain sebagainya          :  tergantung kebutuhan produksi


4. Jenis- Jenis Teater

1. Teater Boneka


Pertunjukan boneka telah dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisa peninggalannya ditemukan di makam-makam India Kuno, Mesir, dan Yunani. Boneka sering dipakai untuk menceritakan legenda atau kisahkisah religius. Berbagai jenis boneka dimainkan dengan cara yang berbeda. Boneka tangan dipakai di tangan sementara boneka tongkat digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette, atau boneka tali, digerakkan dengan cara menggerakkan kayu silang tempat tali boneka diikatkan.

Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di belakang layar tipis dan sinar lampu menciptakan bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk di depan layar, menonton bayangan tersebut. Penonton pria duduk di belakang layar dan menonton wayang secara langsung.

2 Drama Musikal 
Merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni menyanyi, menari, dan akting. Drama musikal mengedepankan unsur musik, nyanyi, dan gerak daripada dialog para pemainnya. Di panggung Broadway jenis pertunjukan ini sangat terkenal dan biasa disebut dengan pertunjukan kabaret. Kemampuan aktor tidak hanya pada penghayatan karakter melalui baris kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui lagu dan gerak tari. Disebut drama musikal karena memang latar belakangnya adalah karya musik yang bercerita seperti The Cats karya Andrew Lloyd Webber yang fenomenal. Dari karya musik bercerita tersebut kemudian dikombinasi dengan gerak tari, alunan lagu, dan tata pentas.

Selain kabaret, opera dapat digolongkan dalam drama musikal. Dalam opera dialog para tokoh dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu yang dinyanyikan disebut seriosa. Di sinilah letak perbedaan dasar antara Kabaret dan opera. Dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagu bisa saja bebas tetapi dalam opera biasanya adalah musik simponi (orkestra) dan seriosa. Tokoh-tokoh utama opera menyanyi untuk menceritakan kisah dan perasaan mereka kepada penonton. Biasanya juga berupa paduan suara. Opera bermula di Italia pada awal tahun 1600-an. Opera dipentaskan di gedung opera. Di dalam gedung opera, para musisi duduk di area yang disebut orchestra pit di bawah dan di depan panggung.


3 Teater Gerak 


Teater gerak merupakan pertunjukan teater yang unsur utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah serta tubuh pemainnya. Penggunaan dialog sangat dibatasi atau bahkan dihilangkan seperti dalam pertunjukan pantomim klasik. Teater gerak, tidak dapat diketahui dengan pasti kelahirannya tetapi ekspresi bebas seniman teater terutama dalam hal gerak menemui puncaknya dalam masa commedia del’Arte di Italia. Dalam masa ini pemain teater dapat bebas bergerak sesuka hati (untuk karakter tertentu) bahkan lepas dari karakter tokoh dasarnya untuk memancing perhatian penonton. Dari kebebasan ekspresi gerak inilah gagasan mementaskan pertunjukan dengan berbasis gerak secara mandiri muncul.

Teater gerak yang paling populer dan bertahan sampai saat ini adalah pantomim. Sebagai pertunjukan yang sunyi (karena tidak menggunakan suara), pantomim mencoba mengungkapkan ekspresinya melalui tingkah polah gerak dan mimik para pemainnya. Makna pesan sebuah lakon yang hendak disampaikan semua ditampilkan dalam bentuk gerak. Tokoh pantomim yang terkenal adalah Etienne Decroux dan Marcel Marceau, keduanya dari Perancis.

4.Teater Dramatik


Istilah dramatik digunakan untuk menyebut pertunjukan teater yang berdasar pada dramatika lakon yang dipentaskan. Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara psikologis sangat diperhatikan dan situasi cerita serta latar belakang kejadian dibuat sedetail mungkin. Rangkaian cerita dalam teater dramatik mengikuti alur plot dengan ketat. Mencoba menarik minat dan rasa penonton terhadap situasi cerita yang disajikan. Menonjolkan laku aksi pemain dan melengkapinya dengan sensasi sehingga penonton tergugah. Satu peristiwa berkaitan dengan peristiwa lain hingga membentuk keseluruhan lakon. Karakter yang disajikan di atas pentas adalah karakter manusia yang sudah jadi, dalam artian tidak ada lagi proses perkembangan karakter tokoh secara improvisatoris (Richard Fredman, Ian Reade: 1996). Dengan segala konvensi yang ada di dalamnya, teater dramatik mencoba menyajikan cerita seperti halnya kejadian nyata.


Seni Teater atau Pertunjukan Rakyat di Indonesia

1. Lenong.
Seperti ludruk, hidup di daerah Jakarta.
2. Ludruk.
Hidup di daerah Jawa Timur, ceritanya merupakan kejadian sehari – hari atau mengambil tokoh – tokoh tertentu.
3. Makyong.
Pertunjukan rakyat di daerah Riau, pelakunya memakai topeng dan kuku buatan yang panjang.

4. Mamanda.
Pertunjukan rakyat di daerah Kalimantan, lebih bersifat komedi.
5. Opak Alang.
Kethoprak yang diiringi rebana, di Jawa Tengah bagian utara.

6. Randai.
Nyanyian yang disertai gerak tari dan silat dari daerah Sumatra Barat.
7. Banjet.
Pertunjukan rakyat di daerah Jawa Barat bagian utara.
8. Kethoprak.
Hidup di daerah Jawa Tengah, ceritanya diambil dari sejarah atau babad zaman raja – raja dahulu.
9. Tarling : seperti ludruk, hidup di daerah Cirebon, Jawa Barat.
10. Wayang Golek.
Hidup di daerah Jawa Barat, dimainkan oleh seorang dalang.
11. Wayang Kulit.
Hidup di daerah Jawa Tengah, dimainkan oleh seorang dalang.
12. Wayang Orang.
Hidup di daerah Jawa Tengah, ceritanya diambil dari Mahabarata atau Ramayana.
13. Laes / Sintren.
Permainan rakyat yang mengandung unsur kegaiban, di daerah Jawa Tengah bagian utara.
14. Lengguk.
Seperti rudat, di daerah Jawa Tengah.
15. Reog.
Dari daerah Ponorogo, Jawa Timur. Pemainnya memakai topeng kepala macan, dihiasi bulu merak, sering disertai dengan kuda kepang.
16. Rudat.
Seni tari dan nyanyian yang diiringi dengan rebana di daerah Jawa Barat. Lagu –lagunya berisi ajaran agama Islam.

17. Srandul.
Seperti kethoprak, tetapi lebih sederhana, cukup dimainkan di halamn rumah, hidup di daerah Jawa Tengah.

5. Teknik-Teknik Teater

Teknik-teknik teater yang guru saya ajarkan antara lain :

Pernapasan
Pernapasan yang di gunakan adalah pernapasan perut. Pernapasan yang dapat kita simpan dan bersumber di perut. Cara melakukannya mudah, hirup udara sedalam-dalamnya dan gembungkan perut. Bukan menaikan pundak ataupun dada, melainkan gembungkan perut, tahan dan simpan.
Pernapasan dada juga termasuk dalam teknik pernapasan, tetapi pernapasan dada sering kali membuat tenggorokan menjadi sakit bahkan kadang membuat suara hilang dalam jangka waktu beberapa hari. Pernapasan dada kadang digunakan pada saat pertunjukan dengan di bantu soundsystem ataupun saat dialog tiap pemain tidak banyak.
Vocal
Vocal harus keras
Menggunakan pernapasan perut. Cara mengolah vocal dengan perut akan meminimalisir kehabisan suara, dan meminimalisir terjadinya sakit pada tenggorokan bila menggunakan pernapasan dada.
Cara yang biasa dilakukan untuk melatih vocal agar terdengar keras yaitu dengan pernapasan perut dan melakukannya berulang kali dengan berteriak menyebutkan A-I-U-E-O.
Ekspresi
Ekspresi yang menarik perhatian adalah ekspresi lucu, dan natural. Cara menaturalkan ekspresi adalah dengan cara memberi sugesti pada diri sendiri. "Aku adalah tuyul dan tuyul adalah aku. aku seperti tuyul dan tuyul seperti aku." Beri sugesti seperti itu jika peran yang di mainkan adalah peran sebagai tuyul. Sehingga, kamu bebas mengekspresikan tuyul pada dirimu. Misal tuyul dengan bibir merot, membelalakkan mata, memperlebar bibir, dsb.
Ekspresi yang kedua adalah ekspresi dengan mengikat gerakan bibir, pipi, sorotan mata, alis, dan mimik wajah. Hal itu akan mempertajam peran.
Blocking
Blocking adalah tata atau penempatan pemain teater di atas panggung agar terlihat tidak monoton, tidak terkesan mempersempit panggung, ataupun memperluas panggung. Blocking biasanya di tata oleh sutradara ataupun guru teater. Atau bisa juga bloking dapat diatur oleh pengamat. Jadi, dalam teater pasti akan muncul rasa janggal ketika melihat proporsisi yang tidak enak di pandang. Nah, blocking inilah yang membuat penampilan para pemain menjadi indah ketika dilihat.
Blocking tidak boleh membelakangi penonton. Artinya, para pemain teater dalam berdialog tidak boleh membelakangi penonton dengan menyuguhkan punggungnya. Jadi, ketika para pemain berdialog, harus tetap memerhatikan sudut pandang penonton.

 

Blocking ketika adegan masyarakat. Buat serapat mungkin (sesuai dengan panggung) dan usahakan buat barisan yang tidak saling menutupi pemain lain. Pemain dengan tinggi pendek di depan dan sebagian di samping kanan (misalkan masyarakat muncul dari kiri panggung) atau sebagian di samping kiri (misalkan masyarakat muncul dari kanan panggung).
Kadang, sesuatu yang kita lakukan tak selalu sama seperti apa yang kita harapkan. Jadi, usahakan blocking mengikuti lighting. Misalkan dalam latihan, tidak memakai lighting, namun dalam pementasan di panggung, akan ada perpaduan dengan lighting. Jadi, misalkan dalam panggung, blocking pemain teater tidak terkena lighting, usahakan pindah ke tempat yang terkena lighting. Tentu saja, cara berpindah harus dengan acting. Itu adalah cara kecil untuk mendapatkan fokus penonton.
Penjiwaan
Pemain teater harus menjiwai peran yang ia mainkan. Memberi sugesti jika peran yang di mainkan adalah tuyul. "Aku adalah tuyul dan tuyul adalah aku. aku seperti tuyul dan tuyul seperti aku.". Sugestilah diri sendiri saat memainkan peran sebagai tuyul. Jiwai peran itu, dan buatlah seolah-olah penonton melihat di atas panggung nampak seperti tuyul asli. Misalkan dengan cacat tangan, cacat kaki, budek, cadal, jail, iseng dsb.
Mainlah teater dengan hati. Semua pakai rasa.
Teknik Muncul
Sebelum pemain berada di atas panggung. Buatlah penonton yang menunggu terkejut dan memiliki bayangan sesuatu dengan teknik muncul. Teknik muncul bisa dari jaritan, suara gaduh, ataupun hentakan kaki. Misal sebelum masuk ke panggung, katakan "Maling" jika dalam adegan sedang kebingungan mencari maling. Dan buat suara itu sekeras mungkin untuk mencuri fokus penonton. Setelah itu, barulah ekpresi dan lanjutkan dialog.
Improvisasi
Improvisasi adalah teknik bagaimana pemain teater memberikan sanggahan, celetukan, atau tanggapan secara spontan. Cara untuk melatih improvisasi biasanya dengan di beri satu kata kunci misal "paku" buatlah kata-kata yang berhubungan dengan paku dan susunlah kata-kata yang nyaman diucapkan ketika berdialog.
6. Manfaat Teater

Bagi pemeran / artist / pemain yang terlibat dalam sebuah pertunjukan teater, manfaat yang didapatkan diantaranya :

Melatih kerja sama yang baik dalam organisasi atau kelompok.
Mengembangkan kecakapan sosial
Menambah relasi / pertemanan
Mengembangkan tiap individu dalam hal daya kreasi
Mengembangkan emosi yang sehat pada tiap diri pemain
Menghilangkan sifat malu. Gugup, tegang, takut, dll.
Belajar memberikan apresiasi kepada diri sendiri dan orang lain dalam kelompok
Melatih kepemimpinan dan kerja keras.
sedangkan manfaat bagi penonton yang menyaksikan sebuah pertunjukan teater diantaranya :

1.      Belajar memberikan apresiasi atas karya seni seseorang/kelompok

2.      Memperkaya ilmu pengetahuan sosial karena sebuah pertunjukan sosial biasanya membawakan cerita rakyat atau cerita sosial.

3.      Sebagai sarana pendidikan


 

7. Hal-hal yang Perlu diperhatikan pada Saat Pementasan Teater

1. Naskah atau Lakon
    Naskah atau lakon harus dibuat terlebih dahulu karena perannya sangat penting dalam sebuah pertunjukan teater. Naskah ini akan memberi batasan kepada sutradara dan pemain serta untuk penyesuaian panggung dan latar.
2. Pemain
    Pemain adalah orang-orang yang akan memerankan tokoh yang ada dalam naskah. Pemilihan pemain yang sesuai dengan naskah akan berpengaruh pada keberhasilan suatu peran, bahkan keberhasilan secara keseluruhan pementasan.

3. Properti

    Properti atau pakaian yang akan dikenakan oleh pemain sangat penting karena akan menunjang pada pengidentifikasian tokoh atau karakter tertentu. Properti harus sesuai dengan peran apalagi pada pementasan

teater yang membawakan cerita pewayangan. Misalnya, seorang raja menggunakan baju kerajaan dan memakai mahkota.

4. Arena Pertunjukan

    Arena pertunjukan adalah tempat untuk pelaksanaan pementasan. Tempat ini bisa di lapangan terbuka atau ruang pementasan. Jika di tempat terbuka, semuanya harus disesuaikan dengan keadaan. Misalnya,pencahayaan bisa menggunakan obor atau lampu petromak, latar bisa sederhana tanpa background, posisi penonton bisa setengah melingkar, dan pengiring musik bisa ditempatkan di samping.

5. Penonton

    Penonton adalah penikmat pertunjukan teater. Penonton harus ditempatkan sesuai dengan posisi panggung, jangan sampai posisi penonton berada di belakang panggung. Satu hal yang penting yaitu menentukan cara agar pertunjukan dipenuhi oleh penonton. Caranya bisa dilakukan yaitu dengan pengumuman lewat pam flet, poster, baliho, atau untuk di pedesaan biasanya pengumuman langsung melalui pengeras suara yang berkeliling. Di zaman modern seperti sekarang, bisa menggunakan iklan di televisi atau radio.

8.Hambatan-Hambatan dalam Seni Teater

Hambat-hambatan dalam pertunjukan seni dan pameran di sekolah

1) faktor tempat

Untuk mengadakan pertunjukan seni dan pameran di sekolah membutuhkan tempat yang luas untuk panggung dan penonton menyaksikan pertunjukan.

2) faktor perlengkapan

Sekolah kadang tidak memiliki peralatan dan perlengkapan yang cukup untuk para pelaku seni. Sehingga pelaku seni harus menyiapkan peralatan dan perlengkapannya sendiri.

3) faktor dana

Untuk mempersiapkan sebuah pertunjukan seni dan pameran, dibutuhkan dana yang cukup besar. Sedangkan sekolah memiliki anggaran yang terbatas untuk peralatan dan perlengkapan.


 

4) faktor pelaku seni

Biasanya sekolah hanya memiliki guru dalam bidang seni tertentu dalam jumlah yang sangat terbatas, sehingga para pelaku seni tersebut kurang terakomodir untuk pelatihan dan persiapannya.

5) faktor waktu

Untuk mempersiapkan sebuah pertunjukan seni dan pameran, sekolah memiliki keterbatasan waktu. Karena adanya pembelajaran yang harus dijalani olh pihak sekolah dan murid. Sehingga untuk menyiapkannya memerlukan waktu yang lama dan rencana yang matang.

9.     Peran Teater dalam Kehidupan masyarakat Modern

Teater memiliki peranan yang cukup besar dalam masyarakat modern, terutama bagi personil yang terlibat teater dan bagi penonton teater. Bagi personil yang terlibat langsung dalam teater, selain dapat menghibur, mereka juga terhibur karena pentas dapat dijadikan ajang ekspresi yang positif. Teater dapat dipakai sebagai salah satu media pendidikan dalam rangka interaksi edukatif secara berkelompok. 

Teater juga dapat dipakai sebagai media ekspresi untuk mengungkapkan pemikiran,perasaan, dan emosi-emosi seperti: kemarahan, kesedihan, kegembiraan, kegeraman, kesombongan, keangkuhan, dan keramahan. Di samping itu, unsur ketenaran dan faktor ekonomi tidak dipungkiri menjadi daya tarik teater bagi personil yangmenggelutinya.

Demikian pula berbagai alasan seseorang menonton teater. Ada yang ingin melihat akting pemain, sebagai hiburan alternatif, maupun upaya mendapatkan katarsis penyucian jiwa. Teater juga berfungsi sebagai sarana  penyampaian informasi melalui seni peran tentang apa yang terjadi di masyarakat, baik keburukan maupun kebaikan, yang dapat diambil hikmahnya oleh penonton. Hal yang yang buruk dapat dijadikan pelajaran, sedangkan hal yang baik dapat dijadikan suri teladan bagi penonton yang menyaksikan.

Selain itu, teater juga berperan sebagai cermin sekaligus kontrol sosial di dalam masyarakat. Hal ini sangat tepat karena teater merupakan sarana komunikasi secara langsung kepada masyarakat melalui sindiran-sindiran tajam atau umpan balik antara pemain dengan penonton. Dengan demikian akan menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat.

10.                        Peran Teater dalam Kehidupan masyarakat Modern

      Sekitar permulaan abad 17 di lingkungan masyarakat Belanda-Eropa di Batavia dan akhir abad 19 di kota-kota besar lainnya telah lama berkembang tearer tradisional Indonesia. Kehidupan pertanian yang berurusan dengan tanah, air, produksi, kesuburan, kemakmuran, hama, musim kering, memberikan dasar-dasar estetika berdirinya teater tradisional. Selain itu, kehidupan yang amat erat hubungannya dengan siklus alam (musim, matahari, bintang-bintang) menjadikan dasar pokok estetika kesenian bersifat religi sehingga seni teater menjadi sesuatu yang sakral dan harus dilakukan secara sungguh-sungguh dengan segala hal seremoninya. Pertunjukan teater tradisional tidak dapat diadakan sembarangan waktu, tetapi harus dipertunjukkan dengan suatu alasan dan maksud yang berhubungan dengan sistem kepercayaan yang ada. Oleh karena itu, pertunjukan teater tradisional tidak dapat dikemas menurut kehendak penonton atau penyelenggara tontonan. Setiap jenis teater tradisional mempunyai ketentuan permainan tertentu sehingga teater tradisional terikat oleh sistem kepercayaan.
Dengan demikian untuk mengenal teater tradisional Indonesia tidak sederhana karena dasar estetikanya berdasarkan sistem religi yang begitu beragam secara etnis maupun historis.

No comments:

Post a Comment