Naskah Drama untuk 11 pada kehidupan sekolah
Adilkah ini Bagiku?!
Adegan 1
Akhirnya hari yang
ditunggu-tunggu oleh Aisyah telah tiba. Hari di mana dia kembali bersekolah
setelah 3 bulan menganggur. Dia mendapat beasiswa dari pemerintah untuk kembali
melnjutkan pendidikannya di SMAN 1 Malang. Sejuk di hati, damai di jiwa, saat
pagi mulai menyalakan sinar mentari saat itulah Aisyah melangkahkan kaki nya
menuju sekolah dan masuk ke kelas barunya…
Aisyah memasuki
kelasnya…
Novi : “ihh kamu siapa? Dari mana?”
Aisyah : “saya murid baru di sini…”
Lani : “Lusuh banget! Pakaiannya
juga udah tidak putih lagi” (tertawa)
Aisyah
berjalan melewati Novi, Lani dan Mita…
Mita : “heyy kamu mau ke mana? Ihhh
jangan duduk di sini! Ini tempat kami bertiga!”
Novi : “iya,, gak pantes kamu duduk
di sini”
Lisa
dan Yani melihat itu langsung mengajak Aisyah duduk di sampingnya…
Yani : “Kamu duduk di samping kita
aja”
Lisa :
“iya, kamu duduknya di sini, sama kita berdua”
Bell
masuk kelaspun berbunyi…
Ibu Maya : “Selamat pagi anak-anak!! Ibu dapat
info kalau murid baru di tempatkan di kelas kita?”
Novi : “Iya bu” (nada mengejek)
Ibu Maya : “mari maju perkenalkan diri kamu…”
Aisyah : “assalamualaikum, saya Aisyah
semoga kita bisa berteman dengan baik di sini”
Novi : “gak level deh…”
Ibu Maya : “Ibu dengar kamu dapat beasiswa ya?”
Aisyah : “Iya benar bu”
Farel : “wahh berarti dia pintar”
Farul : “ada saingan nih”
Ibu Maya : “semoga kamu bisa belajar dengan baik
di sini”
Aisyah : “Iya ibu, terima kasih”
Mita : “ohh cuman penerima beasiswa”
Novi : “Intinya dia tidak level
dengan kita”
Ibu Mita : “Kalian lanjutkan tugas yang
kemarin dan Aisyah kamu liat catatan dari teman kamu
Ya”
Ibu
Mita kembali ke ruang guru…
Novi : “catatanku hanya untuk teman
teman yang selevel sama aku tidak kayak dia”
Mita : “iya”
Lani : “bisa bisanya yah dia bisa
masuk ke sekolah kita”
Mita : “kan dia dapat beasiswa”
Novi : “kamu mau berteman sama dia?”
Mita : “ya tidak lah”
Farul : “kalian takut di saingi yah??”
Mita : “ihh siapa yang takut?”
Farel : “sudah, kalian tidak usah
ribut! Cuman masalah kecil juga”
Novi : “oke kutua ku…”
Lisa : “iya cuman masalah kecil,
biar catatanku saja yang dipinjam sama Aisyah”
Yani : “iya, catatanku juga lengkap
nanti aku pinjamkan ke Aisyah”
Aisyah : “makasih ya…”
Bell
istirahat pun berbunyi…
Yani : “Aisyah, ke kantin yuk”
Aisyah : “iya, kalian duluan aja, nanti
aku nyusul, ehh aku belum tau nama kalian”
Lisa : “Kalau aku Lisa, dan ini
Yani”
Aisyah : “kalau yang tadi?”
Lisa : “yang 3 sekawan itu ada Novi, Mita dan Lani. Terus yang ketua
kelas itu Farel dan
temannya Farul”.
Aisyah : “iya makasih ya”
Adegan
2 (kelas)
Bell
masuk kelas pun berbunyi…
Yani : “kamu tadi tidak ke kantin?”
Aisyah : “tidak, aku tadi sudah makan”
Lisa : “tapi muka kamu kok pucat?
Ini di minum yaa”
Aisyah : “tidak usah, makasih”
Yani : “ini rezeki, tidak bisa di
tolak loh”
Aisyah : “iya makasih yaa”
Novi,
Mita dan Lani masuk ke dalam kelas…
Novi : “ihh Lisa… kok kamu kasih dia
minuman? Memangnya dia tidak bisa beli minum?”
Lisa : “yang belikan saya, jadi
terserah saya mau kasih ke siapa”
Mita : “ehh Novi, kamu tidak usah
urusin mereka”
Lani : “Lisa, Yani, kamu itu tidak
cocok berteman sama dia, kalian orang kaya. Image kalian
Terganggu”
Yani : “Kami tidak peduli”
Lani : “ihhh sudah ditanya…”
Adegan
3 (Rumah Aisyah)
Bell
pulang berbunyi…
Aisyah
bergegas pulang ke rumahnya, Novi, Mita dan Lani mengikuti Aisyah dari
belakang. Setelah Aisyah sampai ke rumahnya, Novi, Mita dan Lani melihat rumah
Aisyah yang kumal dan kecil. Setelah beberapa menit, Aisyah keluar dari
rumahnya kemudian novi dan temannya melihat kalau ternyata Aisyah pergi ke
sebuah warung kecil.
Novi : “ihh dia bikin apa di sana?”
Mita : “mungkin dia kerja, rumahnya
saja kumuh”
Lani : “mungkin itu warungnya?”
Novi : “berarti benar dugaan kita, dia
cuman orang miskin yang dapat beasiswa”
Lani : “jadi kita tidak perlu takut
di saingi”
Novi : “kita beda level lah dengan
dia”
Mita : “pastinya… pulang yuk…” (tertawa)
Novi : “Ayo” (sambil tertawa)
Adegan 4 (Kelas)
Bell
masuk berbunyi…
Ibu Maya : “Pagi anak anak, hari ini kita
belajar puisi ya, ibu mau kalian membuat puisi dan
tampilkan di depan.”
Semua : “iya bu”
Aisyah
kemudian masuk ke dalam kelas…
Aisyah : “Assalamualaikum”
Semua : “Waalaikumussalam”
Ibu Maya : “Aisyah? Kenapa terlambat?”
Aisyah : “Maaf bu saya telat bangun”
Novi : “huhh kasian”
Ibu Maya : “kamu kembali ke tempatmu! lain kali
jangan di ulang ya!”
Aisyah : “iya, maaf ibu”
Ibu Maya : “Yang sudah buat puisi silahkan maju
ke depan”
Aisyah
mengangkat tangannya…
Aisyah : “saya sudah selesai bu!”
Mita : ihhh cepat banget
Lani : dia mau cari perhatian sama
ibu Maya (tertawa)
Novi : dia mau dilirik (tertawa)
Ibu Maya : iya silahkan maju nak
Aisyah
pun membacakan puisinya…
Setelah
Aisyah membacakan puisinya, semua teman sekelasnya termasuk ibu Lina memberikan
tepuk tangan kepada Aisyah, terkecuali Novi,Lani dan Mita…
Ibu Maya : wahh,, cara membaca puisimu sangat
bagus Aisyah, kamu patut untuk di ikutkan
dalam kegiatan
Aisyah : terima kasih ibu
Ibu Maya : kamu bisa kan?
Aisyah : saya bu? Iya, saya bisa bu
Ibu Maya
menyampaikan sesuatu untuk siswanya…
Ibu Maya : Begini anak-anak, tadi ibu ketemu
dengan kepala sekolah kalau sekolah kita akan
mengirimkan siswa untuk ikut dalam olimpiade dan yang kepala sekolah
usulkan itu
adalah
Aisyah
Farel : Aisyah? Biasanya Novi
Farul : sekarang Novi punya saingan
Ibu Maya : bukan saingan, tapi kan Novi sudah
sering.
Farul : sama saja ibu
Bell
istirahat berbunyi…
Ibu Maya : Aisyah Kamu persiapkan diri ya untuk
ikut kkegiatan lomba
Aisyah : iya ibu
Adegan
5 (taman sekolah)
Novi,
Lani, dan Mita melihat Aisyah yang berada di taman sekolah, kemudian mereka
menghampiri Aisyah…
Novi : hey Aisyah, kamu lagi apa di
sini?
Aisyah : saya lagi liat-liat di taman
sekolah
Novi : Aku tidak habis pikir deh,
bisa-bisanya kamu itu bisa masuk d sekolah kita
Mita : iya, kamu kan orang miskin,
tidak selevel sam kita-kita
Lani : kamu cuman bermodalkan
beasiswa masuk ke sekolah ini
Novi : ditambah kamu yang sok cari
perhatian sama Ibu Maya
Lani : sampai kapanpun kamu tidak
bisa kalahin kita bertiga dalam hal pelajaran
(mendorong Aisyah)
Novi : lemah banget sih jadi orang.
Ingat yahh bintang kelas itu cuman aku
Mita : Kamu tidak pantas jadi
bintang kelas (menunjuk Aisyah)
Bujang sekolah
yang melihat kejadian itu menghampiri mereka…
Pak Alim : eh ehh ada apa ini?
Novi : apaan sih pak Alim, dia jatuh
sendiri
Pak Alim : Jelas-jelas saya liat kalian berbuat
kasar sama temannya
Mita : teman dari mananya?
Novi : ihhh Pak Alim sama aja dengan
Aisyah, tidak selevel dengan kami
Lani : kita ke tempat lain saja yuk,
di sini udaranya agak tercemar
Mita : Ayo
Dengan
hinaan yang diucapkan Novi, Mita dan Lani meninggalkan Aisyah dan Pak Alim…
Pak Alim : kamu tidak apa-apa nak?
Aisyah : saya tidak apa-apa pak
Pak Alim : lain kali jangan dekat-dekat sama
mereka, tabiatnya memang begitu
Aisyah : terima kasih pak
Aisyah
kemudian beranjak meninggalkan taman sekolah, kemudian Pak Alim melanjutkan
pekerjaannya
Adegan
6 (kelas)
Keesokan
harinya… Aisyah masuk ke dalam kelas dengan senyuman selaras dengan sejuknya
suasana di pagi hari, Aisyah memasuki kelasnya…
Aisyah : Assalamualaikum
Semua : Waalaikumussalam
Yani : Aisyah, bagaimana hasil
lombanya?
Lisa : iya, bagaimana lombanya?
Kamu menang kan? Hmmm aku penasaran
Aisyah : Alhamdulillah hasil nya sangat
memuaskan untuk saya
Farul : kamu dapat juara? Juara
berapa?
Aisyah : Alhamdulillah aku dapat juara
pertama mewakili sekolah kita
Farel : Masyallah, kamu hebat Aisyah
tidak salah kalau Ibu Maya memilih kamu
Sesaat
setelah perbincangan kecil itu…
Lani : sombong banget, lomba kayak
gitu juga
Mita : apa kabar Novi yang sudah
juarai ratusan lomba, tidak sombong kayak gitu
Novi : dia kan baru pertama kali ikut
lomba, jadi dia sombong (tertawa)
Farel : kamu takut ya, sudah punya
saingan?
Novi : ihh siapa yang takut, aku
sudah bosan ikut lomba kayak begitu
Lisa : sudah, kalian tidak usah
berdebat
Mita : ihh keluar kelas yuk, malas
dengar celotehan kalian semua
Novi,
Mita dan Lani keluar kelas…
Yani : Aisyah, kamu mau ke kantin?
Aisyah : kalian ke kantin saja,tadi aku
sudah sarapan
Lisa : kalau begitu kami ke kantin
dulu yah
Aisyah : iya
Lisa
dan Yani pun meninggalkan Aisyah dan menuju ke kantin…
Adegan
7 (Di warung)
Lisa dan Yani
berbincang bincang tentang Aisyah di saat mereka berdua di jalan pulang…
Lisa : Yani, kamu berpikir tidak,
kenapa kalau di sekolah Aisyah jarang ke kantin yah terus
raut wajahnya pucat seperti tidak makan
Yani : iya sih, aku juga pikirnya
begitu, kenapa ya?
Sambil bercerita,
tiba-tiba Lisa melihat Aisyah…
Lisa : ehh Yani, liat deh,
sepertinya itu Asiyah
Yani : iya, ke sana yuk
Lisa dan Yani
menghampiri Aisyah yang sedang berbenah benah untuk bekerja…
Yani : Aisyah
Lisa : ini warung kamu?
Aisyah : iya, ini warung saya, saya kerja
di sini
Yani : Kerja?
Aisyah : iya saya kerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup saya, saya kan hidup sebatang kara
Ayah dan Ibu saya sudah
meninggal. Jadi saya harus bekerja memenuhi kebutuhan saya.
Yani : sabar ya Aisyah.
Lisa : kamu pasti bisa hadapi ini
semua
Aisyah : iya, dan terkadang saya juga
harus bekerja sampingan tidak hanya kerja di warung
Saja.
Yani : pasti berat kan hidup seperti
ini?
Aisyah : memang berat, tapi saya harus
jalani ini semua
Lisa : kamu harus belajar dengan
baik, jangan sia-siakan beasiswa kamu, kamu pasti bisa
Aisyah : makasih ya semangatnya
Kemudian Yani dan
Lisa membeli sesuatu di warung Aisyah…
Aisyah : terima kasih ya Lisa, Yani, lain
kali mampir lagi yah..
Yani : iya...
Lisa dan Lani pun
beranjak meninggalkan warung kecil Aisyah…
Tidak
lama kemudian… dengan raut wajah yang muram dan kesal, Novi, Mita dan Lani
menuju warung kecil Aisyah…
Mita : hey, Aisyah…
Lani : keluar kamu
Aisyah pun
menuruti perkataan Lani…
Aisyah : iya, ada apa?
Novi : ada apa? Beri tahu dia
Lani : kamu tahu tidak? Karena kamu
Novi itu punya saingan
Mita : karena kamu! Nilai dan
kepopularitasan Novi itu menurun termasuk kami
Novi : asal kamu tau yah, kamu itu
tidak bisa kalahin kami, kamu itu cuman orang miskin
Lani : tidak ada apa-apanya di
banding dengan kami. Ingat itu.
Novi : awas ya, kalau sampai
peringkat dan popularitasku menurun karena kamu.
(mendorong
Aisyah)
Seketika
itu, Novi, Mita dan Lani merusak dan menghancurkan warung kecil Aisyah…
Aisyah : Novi, Lani, Mita, jangan, ini
satu satu nya yang kupunya, ini mata pencaharianku
(menangis)
Mita : memang kami peduli?
Setelah
menghancurkan warung Aisyah, mereka meninggalkan Aisyah dengan raut muka yang
senang…
Aisyah : Ya Allah, cobaan apa ini? Ini
satu-satunya yang kupunya, ini penghidupanku, kenapa
mereka menghancurkannya, aku
tidak pernah mengusik mereka, namun kenapa mereka mengusikku? Apa karena
derajat mereka lebih tinggi dariku? Apa mereka lebih kaya? Orang tua mereka
pejabat atau apa? Jadi mereka sesukanya menindasku? Ayah, Ibu? Aku rindu
kalian, kenapa kau cepat mengambil mereka? Adilkah ini bagiku Ya Allah?! Saat
aku membutuhkan mereka! lalu kau mengambil kebahagian ku! Kenapa Ya Allah?
Pak
Alim yang melihat keadaan Aisyah, langsung menuju ke warung Aisyah yang sudah
rusak…
Pak Alim : Aisyah? Ada apa ini? Kenapa warungmu
rusak? Kenapa kamu mengis nak?
Aisyah : Pak Alim, warungku di rusak oleh
Novi dan teman temannya
Pak Alim : oh ulah Novi, dia memang begitu nak,
atau mau saya lapor ke Guru kamu?
Aisyah : jangan pak, saya tidak mau
masalah ini menjadi besar
Pak Alim : Tapi ini sudah kelewatan nak
Aisyah : tidak apa-apa pak, saya akan
memperbaikinya dengan uang tabungan saya
Pak Alim : Novi dan teman-temannya memang
begitu, mereka memang pintar tapi, mereka
sombong dan memudahkan segala sesuatu dengan hartanya
Aisyah : saya sudah tahu tabitnya pak
Pak Alim : mereka pikir, mereka orang kaya jadi
tidak ada yang bisa saingi mereka, jadi kalau
dia bicara, kamu diam saja
Pak Alim : mari saya bantu beres-beres nak
Aisyah : iya makasih pak Alim.
Adegan
8 (Rumah Novi)
Novi
masuk ke dalam rumahnya dan melempar tasnya dengan marah- marah mencari
Ayahnya…
Novi : Papa, Papa, ihh Papa di mana
sih? (marah-marah)
Ayahnya
yang belum berganti pakaian itu langsung menuju ke tempat Novi sekarang…
Ayah : iya nak? Kamu kenapa? Papa baru
pulang! Kamu malah marah marah
Novi : ihhh papa (berteriak tambah marah)
Ayah : kamu kenapa? Ayo cerita sama
Papa
Novi : Papa (merengek) di sekolahku kan ada murid baru, dia itu pintar Papa,
terus aku
merasa di saingin sama dia
Ayah : Itu tandanya kamu harus
belajar lagi
Novi : ihhh Papa tidak mengerti yah,
dulu itu yang paling pintar itu aku sekarang sudah di
gantikan sama dia. Nilaiku juga turun drastis karena dia. Aku tidak mau
Papa
Ayah : “kamu kenapa bisa di kalah
sama dia? Pasti kamu pikir dia terus ya?”
Novi : “iya Papa, aku tidak suka dia,
dia itu cuman orang miskin yang bermodalkan beasiswa
Ayah : “terus maunya apa?”
Novi : “aku mau kembali seperti dulu
lagi, paling pintar dan popular di sekolah”
Ayah : “Caranya?”
Novi : “caranya ya Papa Tanya ke guru
aku, aku mau kayak dulu, Aisyah harus ada di bawah
aku. Aku tidak mau yang lain.”
Ayah : “Papa harus bagaimana nak?”
Novi : “ihh terserah deh apa caranya,
yang penting, nilaiku harus lebih dari Aisyah, apapun
itu.”(membentak dan marah).
Novi
langsung meninggalkan Ayah nya, saat itu pula Ayah novi berpikir…
Ayah : “saya harus bagaimana? Novi
anakku satu-satunya, apapun harus ku lakukan agar dia
bisa bahagia. Atau bagaimana kalau saya…” (berpikir mencari ide)
Setelah
lama berpikir, Akhirnya Ayah Novi harus melakukan sesuatu hal yang bisa
menuruti semua yang diinginkan anaknya, yang bisa membuat anaknya bahagia,
walaupun dengan cara yang tidak pantas
Adegan
9 (Ruang Guru)
Embun
pagi masih terasa, sebelum berangkat ke kantor Ayah Novi menemui salah satu
guru Novi di sekolahnya…
Ayah : “selamat pagi bu”
Ibu Maya : “selamat pagi pak, ada yang bisa saya
bantu pak?”
Ayah : “hmm begini ibu, saya ayahnya
Novi, saya dengar dengar dari Novi katanya dia habis
ujian, kalau boleh tau nilainya berapa ibu?”
Ibu Maya : “Novi ya, ohh nilainya bagus”
Ayah : “ini ibu ada sedikit” (menyodorkan uang)
Ibu Maya : “ihh apa ini pak?”
Ayah : “ini ada sedikit rezeky, minta
tolong supaya Novi jadi yang terbaik”
Ibu Maya : “maksudnya pak? Ihh Novikan memang
pintar, tidak usah pak”
Ayah : “tidak usah bu, dipakai saja
dan tolong perhatikan novi ibu”
Ibu Maya : “iya pak terima kasih”
Ayah
Novi langsung pergi meninggalkan ruang guru…
Adegan
10 (kelas)
Bell
masuk kelaspun berbunyi, Ibu Maya masuk ke dalam kelas untuk membagikan hasil
ulangan…
Ibu Maya : “selamat pagi anak-anak, hari ini ibu
akan bagikan hasil ujian kalian”
Mita : “akhirnya yang
ditunggu-tunggu tiba”
Ibu Maya : “hasil ulangan yang tertinggi itu di
raih oleh Novi”
Lani : “tuh kan, kita bilang juga
apa, Novi itu yang terbaik”
Farel : “sombong”
Mita : “memangnya kenapa?”
Ibu
maya membagikan semua hasil ujiannya kepada murid-muridnya, setelah itu ibu
Maya kembali ke ruang guru… Aisyah melihat hasil ulangannya mendapat nilai
merah…
Aisyah : “Aku harus belajar lebih giat
lagi deh”
Lisa : “kok ulangan kamu dapat
merah? Biasanya tidak”
Yani : “coba dilihat baik-baik,
mungkin ibu Maya salah periksa”
Setelah beberapa
menit melihat-lihat kertas jawaban Aisyah…
Lisa :
“inikan jawabannya D kok di salahin sma ibu Maya? Kamu harus protes
Novi : ya kalau salah ya, ya salah
tidak usah protes”
Tiba-tiba
ibu Maya kembali ke dalam kelas dan menyampaikan sebuah informasi…
Ibu Maya : “maaf ya anak-anak ibu kembali lagi”
Semua : “iya bu”
Ibu Maya : “mengenai Aisyah, kegiatan lomba yang
akan kamu ikuti pekan ini semuanya akan di
gantikan dengan Novi, jadi Novi harus belajar lebih giat.”
Farel : “hah? Kenapa diganti bu?”
Ibu Maya : “tidak usah bertanya! “
Ibu Maya : “dan untuk tugas project ibu akan
bagi kalian menjadi 1 kelompok besar terdiri dari 5
anggota dan 1 kelompok kecil yang terdir dari 3 anggota. Saya sudah
bagi, nanti di
bacakan sama ketua kelas.”
Ketika
itu juga ibu Maya meninggalkan ruang kelas…
Lisa : “ibu maya main ganti-ganti
aja”
Aisyah : “tidak apa-apa”
Lani : “akhirnya ibu Maya sadar,
ternyata yang lebih pintar itu siapa”
Farel : “ahh kalian cuman modal anak
pejabat”
Lani : “memangnya kenapa? “
Farel : “ah sudah, saya akan bacakan
pembagian kelompoknya. Kelompok 1 itu ada Farel,
Aisyah, Novi, Mita dan Lani. Dan kelompok 2 itu hanya 3 orang,
anggotanya yaitu
Farul,Lisa dan Yani.”
Mita : “kok kita sama dia sih!”
Lani : “iya tidak level banget sama
dia”
Novi : “kita kerja kelompoknya di
rumahku ya! Aku tunggu kalian “
Setelah
pulang sekolah, kelompok yang sudah dibagi oleh Ibu Maya, kemudian mengerjakan
tugas project kelompoknya di rumah Novi. Tapi sebelum teman teman Novi datang
ke rumahnya, Novi merencanakan sesuatu untuk Aisyah agar Aisyah bukan lagi
menjadi saingannya.
Novi : “aku harus buat Aisyah
tersingkir, dia kan cuman hidup sendiri, jadi yah tidak aku
bebas mau lakuin apa saja. Aku harus lakuin sesuatu agar dia tersingkir
kalau bisa dia
mati saja supaya saingan ku tidak ada”. (membuat minuman)
Bell
rumah Novi berbunyi, itu tandanya teman-teman Novi sudah datang, Novi
mempersilahkan teman-temannya masuk dan bersikap manis dan ramah kepada semua
teman –temannya…
Novi : “Hallo teman-teman, silahkan
masuk”
Aisyah : “Assalamualaikum”
Novi : ‘waalaikumussalam, silahkan masuk
Aisyah”
Mita : “ihh tidak level tau, kamu
kerja kelompok sama kami”
Farel : “kalian kenapa sih? Ribut
terus”
Novi : “iya, kalian kenapasih?”
Lani :” Ihh Novi, kamu izin dia
masuk ke rumah kamu?”
Novi : “iya, kan dia teman sekelompok
sama kita”
Mita : “ihh tumbenan kamu ramah sama
orang miskin”
Farel : “baguslah, ehh kita mulai dari
mana kerja kelompoknya?”
Mita : “tidak tau”
Lani : “itu tanya Aisyah saja”
Aisyah : “kita mulai dari sini ya”
Farel : “untung ada Aisyah”
Mereka semua Asik
mengerjakan tugas kelompoknya. Sementara di dapur.. Ayah Novi yang baru pulang
kerja itu sangat lelah dan mencari sesuatu untuk di makan dan diminum…
Ayah : “di kantor kerjaan nya banyak
sekali, di tambah di rumah harus mengurus Novi anak
ku satu-satunya.”
Ayah
Novi yang melihat makanan dan minuman yang tersedia di meja, mengira bahwa
minuman dan makanan teersebut di sediakan untuknya
Ayah : “ini Novi yang sediakan?
Ternyata Novi juga mengerti keadaan ayahnya, kelihatannya
enak.”
Sesegera
setelah itu, Ayah Novi langsung mekan dan meminum minuman yang telah Novi beri
sesuatu… dan setelah beberapa menit…
Ayah : “aduhh kenpa ini? Kenapa dada
dan perutku sakit? Aduh”
Seketika
itu Ayah Novi jatuh dari kursinya…
Teman-teman
Novi yang sedang kerja kelompok mendengar suara itu dan menyuruh Novi untuk
melihat ke dapurnya…
Farel : “Suara apa itu Novi?”
Aisyah : “iya kayak suara benda jatuh?’
Lani : “coba kamu cek”
Mita : “iya”
Novi
seketika tersadar…
Novi : “jangan-jangan… Papa”
Novi
lari menuju dapur, tempat suara jatuh itu terdengar…
Novi : “Papa…” (menangis ketakutan)
Teman-teman
nya yang mendengar itu ikut menghampiri Novi…
Aisyah : “Novi.. kamu kenapa?”
Farel : “Astagfirullah, Papa kamu
kenapa Novi?”
Novi : (menangis)
Mita : “Papa kenapa?”
Farel : “hmm ini minuman apa? Kenapa
bau nya busuk?”
Lani : “tapi warnanya cerah”
Farel : “Novi, kamu jujur deh, ini
minuman apa?”
Novi
akhirnya menceritkan yang sejujurnya…
Novi : “sebenarnya, minuman itu sudah
kucampurkan dengan sesuatu”
Lani : “sesuatu apa maksudmu? Racun?”
Novi : “itu sebenarnya bukan untuk
papa ku, itu buat Aisyah”(menunjuk
Aisyah)
Mita : “kamu kok tega?”
Aisyah : “kenapa hrus saya?”
Farel : “aku tidak nyangka Novi, kamu
ternyata lebih kejam dari yang kuduga”
Aisyah : “Novi, maafkan saya, karena saya,
kamu buat Papamu jadi begini”
Farel : “ini bukan salahmu Aisyah, ini
salah Novi sendiri yang terlalu licik’
Novi : “iya, ini memang salah aku,
aku terlalu licik dan egois, aku cuman mau mengang
sendiri. Aku menyesal”
Farel : “sekarang lebih baik kamu
minta maaf sama Aisyah dan kamu minta maaf
sama Papa kamu.”
Novi : “Aisyah, aku minta maaf sering
kasar sama kamu.”
Aisyah : “jauh sebelum kamu minta maaf aku
sudah memaafkan kamu.”
Farel : “kalian berdua? Tidak mau
minta maaf sama Aisyah?”
Lani : “Aisyah, kami minta maaf ya,
selama ini kami kasar sam kamu”
Mita : “iya, aku juga minta maaf
Aisyah”
Aisyah : “aku sudah maafkan kalian”
Mita : “Farel, Lani, kita harus
minta bantuan ke tetangganya Novi untuk mengurus Papa nya
Novi.”
Farel,
Mita dan Lani kemudian pergi mencari bantuan…
Aisyah : “Novi, kamu yang sabar ya, ini
semua adalah cobaan dari Allah Swt. Jadi kamu harus
kuat hadapi ini semua”
Novi : “bagaimana caranya? Aku tidak
punya siapa-siapa lagi di sini”
Aisyah : “tidak usah khawatir, kamu harus
berdoa dan tetap berusaha, jangan jadikan ini beban
Novi, kamu harus tabah. Aku juga dulu seperti kamu, malahan aku lebih
parah di
banding kamu, jadi kamu harus semangat.”
Novi : “iya makasih ya Aisyah…Papa
maafkan Novi Papa”
Akhirnya
Novi tersadar, selama ini dia egois dan licik, dia hanya peduli sama dirinya
sendiri dan tidak peduli dengan orang lain. Dan hasilnya, dia harus kehilangan
orang yang paling dia sayangi nya karena kelicikannya dan keegoisannya. Kini,
Novi sadar, bahwa mengalahkan sebuah pesaing itu membutuhkan usaha dan doa
bukan menggunakan harta dan keegoisan…
Keesokan
harinya…
Pak
Alim mendatangi Ibu Maya di Ruang Guru
Ibu Maya : “Ada apaya pak Alim?”
Pak Alim : “ibu jujur deh”
Ibu Maya : “jujur untuk apa?”
Pak Alim : “saya dengar kabar kalau Ayah nya
Novi telah meninggal dunia”
Ibu Maya : “itu benar pak Alim?”
Pak Alim : “iya, itu benar, jadi sekarang ibu
Maya harus jujur kalau selama ini ibu Maya telah
menerima uang dari Ayahnya Novi”
Ibu Maya : “pak Alim kenapa bisa tau?”
Pak Alim : “saya melihat nya dengan mata kepala
saya sendiri”
Pak Alim : “kalau ibu tidak mau mengaku, saya
akan laporkan ibu”
Ibu Maya : “jangan pak… memang saya telah
menerima uang dari Ayahnya Novi, untuk membuat
Novi bisa tetap terus berada di peringkat 1, tapi sejujurnya saya belu
menggunakan
uangnya sepeserpun. Ini dia uangnya”
Pak Alim : “baiklah kalau begitu, saya akan
panggilkan Novi dan Aisyah untuk bertemu ibu”
Pak
alim kemudian meninggalkan ruang guru dan memanggil Novi dan Aisyah untuk
bertemu di ruang guru…
Aisyah : “Selamat pagi ibu…”
Ibu Maya : “selamat pagi”
Novi : “ada apa ya ibu?”
Ibu Maya : “Novi, ibu turut berduka cita ya atas
meninggalnya ayah kamu. kamu tidak boleh
sedih… ini bukan akhir dari segalanya”
Novi : “iya ibu”
Ibu Maya : “begini ibu memnggil kalian kesini
untuk jujur. Ini Novi, uang yang ayah kamu berikan
kepada ibu”
Novi : “maksudnya bu?”
Ibu Maya : “ayah kamu yang kasihkan ibu uang ini
agar nilai dan peringkatmu yang tertinggi”
Aisyah : “jadi selama ini?”
Ibu Maya : “untuk Aisyah ibu minta maaf telah
membatalkan semua kegiatan lomba kamu dan
Novi kamu tidak usah sedih atas kejadian ini, kamu juga tetap pintar
kok. Jadi kalian
berdua harus semngat ya belajar. Kalian harus bersaing secara professional”.
Novi : “Aisyah Maafkan Papa aku,
karena sudah gunakan hartanya untuk menyingkirkan
Kamu”
Aisyah : “aku sudah maafkan, dan menurutku
kamu juga pintar kok, kamu tidak usah kecil hati.
Novi : terima kasih ya Aisyah” (memeluk Aisyah)
Akhirnya Novi dan
Aisyah bisa berbaikan dan berteman dengan baik. Mereka mengerti bahwa harta dan
kekeayaan yang dimiliki bukan modal untuk mengalahkan sebuah pesaing. Pesaing
professional adalah dia bisa bersaing tanpa meggunakan yang nanya keegoisan dan
kelicikan.
No comments:
Post a Comment