Thursday, 27 February 2020

SOSIAL MEDIA LAWAN ATAU KAWAN?

Teks Pro dan Kontra

Sosial Media Lawan atau Kawan?


    Pada umumya sosial media digunakan oleh remaja untuk membicarakan tentang kehidupan mereka, juga berbicara tentang apa yang mereka lakukan sehari-hari. Bahkan mereka menunjukan eksistensi diri lewat jejaring sosial untuk mengatakan di mana mereka pergi atau tempat-tempat yang mereka sukai untuk didatangi. Namun tidak semua remaja seperti itu, karena banyak remaja yang menggunakan jejaring sosial untuk mengkritik, berdiskusi atau untuk menemukan suatu peluang bisnis baru.
    Remaja saat ini tumbuh dengan di zaman internet. Tetapi, apakah hal ini akan berdampak ketika mereka dewasa nanti? Lewat jejaring sosial, orang dapat saling berkomunikasi wakaupun jaraknya jauh. Mereka dapat memberikan data privasi mereka, nomer telepon, alamat, bahkan data keluarga serta hal lain yang seharusnya tidak di ekspos. Siapapun langsung dapat berkenalan, meskipun tanpa mengetahui latar belakangnya. Celakanya lagi, berbagai pemahaman dapat dengan mudah masuk ke remaja bila tidak ada filter yang kuat dikehidupan remaja tersebut.
    Banyak contoh yang terjadi di masyarakat. Penggunaan jejaring sosial biasanya mengarah ke pertemuan. Bila dirasiokan 3 dari 10 akan mengalami stres atau perlakuan asusila. Selain itu, perilaku mereka juga berubah dalam kehidupan nyata, julukan-juluakan serta nama nickname yang digunakan oleh remaja bisa mengakibatkan duplikasi kepribadian. Perubahan kepribadian akan terajadi sesuai keinginan mereka dalam sikap, tergantung kepada siapa mereka berbicara. Kejahatan yang terjadi akibat terlalu banyaknya informasi yang dibagikan di sosial media. Alamat, telepon, foto-foto, semuanya ditayangkan di kolom profil tanpa adanya batas untuk melihat semua informasi tersebut. Seorang remaja di Amerika kemasukan perampok di dalam rumah hanya karena menulis status di sosial media. "Dirumah lagi sendiri, Orang tua keluar kota."
    Kita tidak boleh menyalahkan sosial media, karena semua kembali kepada penggunanya. Jejaring sosial juga mungkin terbukti menjadi penyelamat. Ada 7 kasus di mana sosial media telah menyelamatkan nyawa manusia. Satu contoh adalah kasus remaja mencoba bunuh diri. "Pada musim semi 2009, seorang remaja Inggris menulis di sosial media ke seorang temanya bahwa ia akan bunuh diri. Pacar dan ibunya segera diberitahu. Ibunya lalu menelepon polisi setempat, yang mengirimkan sebuah tim sehingga remaja tersebut gagal bunuh diri."
    Hal ini menunjukan bahwa adanya sosial media sangat berpengaruh baik atau buruk bagi remaja. Namun, lingkungan sosial-nya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku individu. Jadi, jaringan sosial berbahaya untuk beberapa remaja tapi tidak bagi yang lain, semuanya tergantung pada kepribadian remaja itu sendiri.


Pendapat pro dan kontra yang terdapat pada teks diskusi yang berjudul “Sosial Media Lawan atau Kawan”

- Pendapat pro yang terdapat pada paragraf kedua adalah lewat jejaring sosial, orang dapat saling berkomunikasi wakaupun jaraknya jauh. Siapapun langsung dapat berkenalan, meskipun tanpa mengetahui latar belakangnya.

- Pendapat pro yang terdapat pada paragraf keempat adalah kita tidak boleh menyalahkan sosial media, karena semua kembali kepada penggunanya. Jejaring sosial juga mungkin terbukti menjadi penyelamat.

- Pendapat kontra yang terdapat pada paragraf kedua adalah berbagai pemahaman dapat dengan mudah masuk ke remaja bila tidak ada filter yang kuat dikehidupan remaja tersebut.

- Pendapat konra yang terdapat pada paragraf ketiga adalah penggunaan jejaring sosial biasanya mengarah ke pertemuan. Bila dirasiokan 3 dari 10 akan mengalami stres atau perlakuan asusila. Selain itu, perilaku mereka juga berubah dalam kehidupan nyata, julukan-juluakan serta nama nickname yang digunakan oleh remaja bisa mengakibatkan duplikasi kepribadian. Kejahatan yang terjadi akibat terlalu banyaknya informasi yang dibagikan di sosial media.

Simpulan pendapat pro dan kontra pada teks diskusi yang berjudul “Sosial Media Lawan atau Kawan”

- Simpulan pendapat pro pada teks diskusi tersebut adalah lewat jejaring sosial orang dapat berkomunikasi walaupun jaraknya jauh, siapapun langsung dapat berkenalan dan jejaring sosial juga bisa menjadi media penyelamat.

- Simpulan pendapat kontra pada teks diskusi tersebut adalah lewat jejaring sosial berbagai pemahaman dengan mudah masuk ke remaja jika tidak di filter dengan baik. Perilaku remaja pun  berubah dikehidupan nyata, akibat dari kekerasan dan kejahatan di sosial media.

2 comments: